Tabikpun!!!
.
Balitbangda Provinsi Lampung bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung gelar acara "BEDAH BUKU Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Agroekowisata Provinsi Lampung", Selasa 16 April 2019. Acara ini dibuka langsung oleh Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ir. Ferynia.
.
SIDa adalah pendekatan pembangunan yg terfokus dengan arah yg jelas.
Permasalahan selama ini, pembangunan di daerah belum terkonsep dengan baik. Tidak ada prioritas yg jelas. Misalnya tentang pengembangan zonasi atau kawasan yang masih sporadis. Hilirisasi produk juga masih dilakukan secara parsial. Masing2 Satker bekerja sendiri2, belum terintegrasi dg baik. Koordinasi & sinergi masih lips service.
SIDa menawarkan konsep sinergi dan integrasi pembangunan, dengan tema (arah) yang jelas dan disepakati bersama.
Jadi SIDa bukan sebatas kegiatan punya Balitbangda. SIDa adl konsep pembangunan untuk dikerjakan bersama-sama.
Balitbangda Provinsi Lampung menawarkan konsep pengembangan SIDa, dengan pendekatan kohesi growth pole dan klaster sebagai kerangka kawasan inovatif.
Growth pole adalah kutub pertumbuhan, di mana daerah yg memiliki potensi unggulan untuk dikembangkan, dan akan menginduksi (generator) pertumbuhan daerah2 sekitarnya. Klaster kawasan inovatif merupakan pemusatan spasial thd kutub2 pertumbuhan, dalam satu tema (konsep) pembangunan.
Berdasarkan analisis faktual dan diskusi dengan kabupaten/kota, Balitbangda merumuskan tema SIDa Provinsi Lampung adalah "AGROEKOWISATA."
Integrasi potensi pertanian dan pariwisata dengan pendekatan industrialisasi, merupakan potensi besar yang dimiliki daerah kita.
"Agroekowisata" merupakan fokus pembangunan Lampung, yang perlu didukung bersama. Sinergi antar-SKPD, dan kabupaten/kota, menjadi kunci keberhasilannya.
Sebagai kutub pertumbuhan utama adalah Bandar Lampung. Didukung Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, Lampung Timur, dan Kota Metro.
Konsep SIDa ini dikembangkan juga untuk menjawab pembangunan infrastruktur. Kita sdh punya jalan tol, bandara internasional, dermaga VIP Bakauheni. Infrastruktur yg sdh ada itu harus bisa menjadi pemicu pertumbuhan yg signifikan.
Indikator keberhasilan SIDa adalah meningkatnya daya saing daerah. Ditunjukkan, diantaranya, dengan tumbuhnya kewirausahaan berbasis teknologi di daerah, meningkatnya lapangan kerja, meningkatnya nilai tambah komoditi, serta pertumbuhan ekonomi daerah.