Tabikpun!!!
.
Masih lemahnya sinergi kabupaten/kota dalam meningkatkan daya saing daerah, serta belum adanya fokus pembangunan kawasan di Provinsi Lampung, merupakan salah satu persoalan strategis yang mendesak untuk disikapi Pemerintah Provinsi Lampung, dalam upaya mewujudkan Visi Lampung Berjaya 2024.
Hal tersebut disampaikan Balitbangda Provinsi Lampung dalam Diskusi Kelompok Terfokus pembahasan Draf RPJMD Lampung 2019-2024, Misi 5, yaitu "Membangun Kekuatan Ekonomi Masyarakat berbasis Pertanian dan Wilayah Perdesaan yang Seimbang dengan Perkotaan," di Ruang Rapat Bank Indonesia (17/7).
Balitbangda telah melakukan kajian terkait fokus pembangunan kawasan, yaitu "Agroekowisata Lampung." Selain itu, Balitbangda juga telah melakukan penelaahan terhadap beberapa dokumen pembangunan kewilayahan, yang masih perlu sinkronisasi.
Terkait Misi 5 Draf RPJMD tersebut, beberapa isu strategis yang disampaikan, antara lain, minimnya prasarana dan sarana pengolahan (hilirisasi) untuk peningkatan nilai tambah komoditi keunggulan daerah. Juga, masih lemahnya dukungan pengembangan ekonomi kreatif dan kerajinan rakyat.
Persoalan pada tingkat desa juga menjadi isu penting untuk disikapi bersama pemerintah provinsi dengan kabupaten. Terutama kapasitas dan kinerja pemerintahan desa, dan badan usaha milik desa (BUM Desa).
Belum terkoneksinya kurikulum pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri, juga menjadi sorotan Balitbangda, untuk segera disikapi dalam rangka upaya meningkatkan kinerja ekonomi daerah dari aspek kompetensi tenaga kerja