Bandar Lampung, Balitbangda dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung melakukan koordinasi mengenai strategi Peningkatan Daya Saing Lampung bertempat di ruang rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Lampung, Selasa 17 April 2018.
Pada kesempatan tersebut Balitbangda memaparkan Indikator Terkuat dan Terlemah (20% indicators) Lampung Tahun 2017, salah satunya adalah mengenai Stabilitas Ekonomi Makro yang menjadi indikator Daya Saing di bawah Rerata Nasional. Hal ini menjadi kepentingan bersama baik itu Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan kontribusi stakeholders lainnya. Strategi yang harus dilakukan adalah menciptakan sinergitas antara Pemerintah dan Stakeholders dalam melakukan rencana aksi peningkatan Daya Saing Lampung.
Tujuan perlunya Daya Saing sebagai Rekomendasi berupa indikator-indikator pembangunan serta target-targetnya untuk RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2019-2024. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah untuk Indentifikasi sektor-sektor pembangunan yang memiliki daya ungkit tinggi dan Identifikasi prospek peningkatan daya saing provinsi Lampung 2014-2019. Sedangkan manfaat Daya Saing yaitu mengetahui Posisi Daya Saing Lampung terhadap Provinsi lain di Indonesia serta menjadi acuan bagi investor untuk melakukan Investasi.
4 (Empat) bidang kebijakan prioritas untuk mendorong Daya Saing Lampung, antara lain : Kebijkan Infrastruktur, Pendidikan & Perhubungan, Kebijakan Perindustrian, Kebijakan Ketenagakerjaan, dan Kebijakan Sosial Politik